Bismillah, selamat malam semua
Pada malam ini materinya masih tentang pertanyaan. Tetapi khusus yang ditanyakan oleh pihak wanita terhadap calon suaminya.
Pada dasarnya pertanyaan yang perlu disampaikan oleh wanita kepada calon suaminya sama dengan beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh laki-laki kepada calon istrinya
Sebagaimana materi yang dikirim kemaren.
Namun ada beberapa tambahan pertanyaan di antaranya adalah :
1. Mampukah menjadi imam?
Laki-laki tentu akan menjadi imam, termasuk juga dalam mengimami shalat. Dan, laki-laki yang baik agamanya tentu mampu menjadi imam shalat. Maka hal ini perlud itanyakan oleh pihak wanita terhadap calon suaminya.
2. Pemahamannya tentang amanah serta tanggung jawab seorang ayah dan suami
Yang kedua adalah menanyakan kepada calonnya apa saja peran, tanggung jawab serta amanah bagi seorang suami. Dari sini tentu kita akan melihat bagaimana pemahaman calon untuk menjalankan perannya sebagai ayah dan suami.
3. Menanyakan penghasilan ?
Apakah menanyakan penghasilan termasuk matre ? Tentu tidak, bahkan ini sebuah keharusan. Kesiapan finansial atau ekonomi adalah persiapan penting yang perlu dimilki oleh setiap laki-laki. Jangan sampai laki-laki sudah menyatakan siap menikah tetapi belum siap secara ekonomi dan juga belum punya rencana jelas dalam hal mencari nafkah untuk istri dan keluarganya.
Selain itu pentingnya pertanyaan ini adalah untuk mempertimbangkan apakah kamu bisa menerima atau tidak kondisi ekonominya. Jangan sampai nanti setelah menikah kamu tidak bisa menerima kondisi ekonominya tentu malah mengakibatkan kamu susah untuk taat padanya. Semisal selama ini kamu terbiasa hidup mewah dan wah, eh tiba-tiba setelah menikah hidupnya sederhana bahkan serba kekurangan lantaran masih tahap berjuang dengan suami. Tentu bagi sebagian orang ini akan menjadi berat.
4. Hal-hal yang apa saja yang membuatnya tidak disukai atau tidak ridho
Kalau kamu sudah menikah, dan menjadi istri maka ridho Allah adalah tergantung pada ridho suami. Maka perlu di awal kamu tanyakan apa-apa saja yang tidak disukai oleh calon suami. Ini juga bisa menjadi pertimbangan apakah akan dilanjutkan ke tahap pernikahan atau tidak. Contohnya kamu sangat menyukai jengkol atau pencinta jengkol, ga bisa makan kalau ga ada jengkol hehe. Tetapi ternyata calon suamimu sangat tidak menyukai jengkol. Jadinya kurang cocok kan ?
5. Apakah ada niat untuk poligami ?
Perlukah tentang poligami disampaikan ? Tergantung Kamu, jika Kamu merasa bersedia menerima seandainya suamimu poligami nanti tentu ini tidak perlu ditanyakan. Tetapi jika tidak bersedia ya ditanyakan. Sebab beberapa laki-laki memiliki ‘keinginan’ untuk poligami bahkan sebelum menikah. Ibarat kata sudah diniatkannya dari awal.
6. Apakah ada persyaratan khusus dari orangtuanya tentang untuk kriteria calonnya
Biasanya setiap orangtua punya kriteria tertentu untuk calon menantunya. Kamu bisa tanyakan kepada calonmu apakah ada syarat khusus dari orangtuanya. Sebagai contoh yang satu suku, yang bisa masak, yang rapi dan bisa membereskan rumah, yang bersedia tinggal bareng dengan orangtuanya.
7. Apakah dia berkenan membantu orangtua dan tinggal bersama dengan orangtuamu
Ini cocok buat kamu wanita yang mungkin selama ini kamu menjadi tulang punggung keluarga. Selama ini Kamu yang menafkahimu, dan ketika akan menikah muncul kekhawatiran bagaimana dengan orangtuamu. Siapa yang akan membiayainya, siapa yang akan membantunya.
Maka hal ini perlu kamu tanyakan kepada calonnya, apakah nanti bersedia membantu membiayai orangtuamu dan tinggal bareng bersama dengan orangtuamu jika itu dibutuhkan.
8. Nanti setelah menikah mau tinggal dimana ?
Setelah menikah tentu laki-laki yang bertanggung jawab atas kehidupanmu termasuk tempat tinggal. Maka perlu ditanyakan dari awal nanti mau tinggal dimana. Apakah tinggal dirumah yang dimilikinya sendiri, ngontrak atau malah tinggal sementara di rumah orangtuanya.
9. Bagaimana kondisi terburuknya jika saat marah?
Sebenarnya pertanyaan ini berhubungan dengan pertanyaan pola asuh. Sebab bagaimana seorang anak diasuh akan berpengaruh pada bagaimana emosinya saat bersikap waktu marah, sedih dan gembira. Inilah karakternya. Karakter ini dibentuk dalam waktu yang cukup lama, sejak dia kecil.
Ini penting ditanyakan untuk menghindari Kamu mendapatkan pasangan yang suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Baik itu kekerasan fisik, kekeresan psikis maupun kekerasan seksual.
10. Pertanyaan dari laki-laki yang juga perlu ditanyakan oleh wanita kepada laki-laki
Pada materi sebelumnya tentu Kamu sudah menerima pertanyaan apa saja yang perlu ditanyakan oleh seorang laki-laki kepada calonnya. Nah berikut adalah beberapa pertanyaan dari laki-laki tersebut yang bisa juga ditanyakan oleh seorang wanita kepada calonnya :
a. Bagaimana dengan shalatnya ?
b. Bagaimana dengan bacaan qurannya ?
c. Bagaimana riwayat pengasuhannya sejak kecil ?
d. Apakah dia seorang yang paham tugas dan tanggung jawab sebagai suami
e. Apakah dia mampu menyelenggarakan jenazah mulai dari memandikan, mengafani dan menshalatkannya ?
f. Bagaimana dengan riwayat cinta masa lalunya
Kurang lebih demikian pertanyaan-pertanyaannya ya, selamat menanyakan nantinya
Sekian,
Agus Ariwibowo dan Fidayani