Bismillah,.
Apa kabar sahabat semua ?
Bagaimana tugas materi sebelumnya, apakah sudah dikerjakan ? Prasangka baik saya semoga sudah dikerjakan ya.
Kita lanjutkan materi malam ini ya Kenal Diri 2.
Kembali ke fitrah
Apa itu fitrah ? Secara sederhana fitrah adalah keadaan semula kita. Ibaratnya ketika Kamu beli handphone baru yang keluar dari pabrik. Tentu handphone tersebut bersih dari berbagai data-data maupun virus yang merusak. Hingga pada akhirnya ketika dipakai oleh manusia untuk buka internet, download ini itu lama-lama akhirnya dihanphonenya banyak data tidak penting, sampah dan juga virus. Hingga akhirnya bisa error atau hang sendiri.
Memang sih tidak persis sama dengan kita manusia, tapi ada kemiripan. Pada awal kita dilahirkan dalam keadaan suci bersih .
“Tidak ada seorang bayipun dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (yang suci). Maka orangtuanyalah yang menjadikan anak itu yahudi, nasrani atau majusi”
H.R al-Baihaqi dan ath-Thabarani
Begitulah sahabat semua, sejatinya kita semua dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih. Fitrahnya kita ya begitu. Makanya seburuk-buruknya perilaku seseorang tetap masih ada secercah kebaikan dalam hatinya, masih ada getaran di hatinya kalau yang dilakukannya selama ini adalah sebuah kesalahan. Tapi terkadang ego dan nafsu mengalahkan getaran kebaikan itu.
Awalnya kita suci, bersih. Mungkin sebab proses yang panjang kita menjadi pribadi yang tidak lagi seperti dulu. Yang mungkin menjadi pertanyaannya adalah apakah mungkin kita bisa kembali ke fitrah kita dulu ?
Jawabannya tentu sangat mungkin, selama ada niat, ada kemauan dan ada tindakan diri kita untuk kembali pada fitrah kita. Meninggalkan semua keburukan yang pernah dilakukan. Kembali ke fitrah sejatinya juga adalah kembali pada jalan Allah. Tidak ada kata terlambat selama Allah masih beri kesempatan menghirup udara malam
So, seburuk apapun atau seacak kadut apapun hidup kita janganlah pernah berputus asa dari kasih sayang Allah Swt.
1. Berdamai dengan diri sendiri
Sekarang saya mau tanya pada sahabat semua, kira-kira ada tidak diantara sahabat semua yang tau dari waktu masih janin didalam perut ibunya akan dilahirkan oleh ibu seperti apa ?
Atau ada tidak yang waktu masih jadi janin bisa memilih mau dilahirkan dari keluarga seperti apa ? Saya yakin jawabannya pasti tidak.
Tanpa bisa kita minta, tanpa bisa kita kendalikan dan tanpa bisa kita memilih tiba-tiba, ujug-ujug dilahirkan oleh seorang ibu. Bertemu dengan seorang laki-laki yang mungkin akan kita panggil ayah, serta anggota keluarga lainnya. Waktu berlalu tanpa bisa kita memilih kitapun dirawat oleh orangtua kita, dibesarkan dan hingga akhirnya tiba-tiba kita bisa berjalan, tiba-tiba kita bisa bicara, tiba-tiba kita sekolah dan tiba-tiba kita merasakan jatuh cinta hehe. Semua tampa bisa kita memilihnya.
Ini artinya Allah yang menetapkan semuanya. Ini sudah menjadi takdir-Nya. Setiap kita sama sahabat semua, sama-sama dilahirkan di sebuah keluarga yang kita tidak bisa memilih. Dan antara satu keluarga dan keluarga lainnya berbeda. Ada mungkin yang saat lahir di keluarga yang mapan dan berada, ada juga yang dari keluarga kurang mampu. Ada yang dari keluarga utuh aman damai sementara ada juga yang mungkin dari keluarga broken home.
Kita tidak bisa menolaknya sahabat, karena ini telah menjadi jalan hidup kita. Ketika kita mencoba menolaknya maka kita akan menjadi menderita. Hidup hanya akan dipenuhi oleh rasa kekecewaan, tidak menerima keadaan, dan putus asa.
Yang bisa kita lakukan adalah menerimanya. Menerima dengan penuh keikhlasan setiap kondisi diri kita. Meyakini kalau ini adalah yang terbaik menurut Allah untuk kita. Inilah tahapan awal berdamai dengan diri sendiri. Inilah awal dari kedamaian hati. Menerima dengan penuh keikhlasan ketetapan Allah atas diri kita.
Karena memang pilihan kita hanya dua, mencoba menolaknya dan itu tidak mungkin, hanya akan membuahkan kesedihan. dan pilihan kedua menerimanya dengan penuh keikhlasan hingga akhirnya membuka pintu rasa syukur.
Sehingga kita tidak lagi berfokus pada kekurangan diri kita saja, tetapi juga melihat setiap kelebihan yang Allah berikan pada kita. Dari contoh paling sederhana adalah jari. Ketika sahabat membaca tulisan ini di gadgetnya itu pertanda sahabat semua memiliki jari. Sementara kalau kita lihat di luar sana entah berapa banyak saudara kita yang tidak dapat merasakan indahnya nikmat menggunakan jari. Tetapi sahabat semua merasakannya, bukankah ini sesuatu nikmat besar yang perlu disyukuri ?
Ayolah setelah ini mari menjadi pribadi yang lebih bersyukur lagi.
Selain itu berdamai dengan diri sendiri juga tentang memaafkan diri sendiri. Jangan sampai kita sampai sakit hati atau bahkan dendam kepada diri sendiri.
Ini mungkin terjadi ? Tentu saja, khususnya bagi mereka yang selalu dirundung penyesalan, menyalahkan diri sendiri, menganggap dirinya selalu rendah lantaran pernah melakukan kegagalan atau kesalahan. Dan solusinya adalah memaafkan diri kita sendiri lalu menerimanya dengan penuh keikhlasan.
Kita manusia, tidak sempurna tentu wajar melakukan kesalahan, wajar saja gagal, itu hal yang normal. Tetapi pastikan kita mengambil hikmah dari setiap kegagalan serta kesalahan yang pernah kita lakukan.
Jadi, pada intinya ada 2 hal dari materi berdamai dengan diri sendiri ini ya :
1. Menerima keadaan diri dengan ikhlas.
2. Adalah memaafkan kesalahan dan kegagalan masa lalu. Ambil hikmahnya dan jadikan pelajaran berharga untuk kehidupan masa depan.
Jika 2 hal ini sudah bisa kita lakukan maka sahabat semua akan lebih mudah dalam membersihkan kotoran-kotoran hati, setelah hati bersih, pikiran bersih maka pelan perlahan kita sudah kembali pada fitrah. Kembali ke jalan Allah Swt.
Demikian materi malam ini ya, materi ini tidak ada tugas.
Dan, untuk materi besok siap – siap ya. Materinya adalah berdamai dengan orangtua. Setelah itu kita masuk ke materi taaruf mengenali calon jodoh.
Kenapa materi ini saya taruh diawal ? Sebab jodoh kita itu cerminan diri kita. Jika diri kita baik InsyaAllah jodohnya juga baik. Makanya di materi awalan ini saya mengajak sahabat semua untuk menjadi pribadi baik, pribadi yang bersyukur, pribadi yang menerima ketetapan Allah dengan ikhlas, pribadi yang taat pada Allah, pribadi yang patuh sama orangtua. Mudah-mudahan dengan demikian Allah akan pertemukan juga dengan jodoh yang serupa.
Soalnya pernikahan itu tidak hanya soal ketemu jodohnya lalu menikah, tetapi juga tentang bagaimana membangun dan menjalani kehidupan setelah pernikahan. Kekeliruan berpikir teman – teman yang masih sendiri adalah terlalu fokus dengan kapan menikahnya dan siapa jodohnya sehingga agak mengabaikan kehidupan setelah menikah nanti.
Tentu yang menjadi harapan kita adalah menemukan jodoh terbaik pilihan Allah lalu membangun kehidupan rumah tangga yang samara. Salah satu ikhtiar untuk mewujudkan ini adalah Memulai pernikahan dengan cara yang Allah ridhoi. Serta juga memulainya ketika pribadi kita dalam ketenangan, kebahagiaan dan ketaatan pada Allah Swt
Semoga Allah mudahkan ya sahabat. Semoga wujudkan harapan sahabat semua. Aamiin ya Allah. Aamiin Ya Rabb.
Demikian,
Agus Ariwibowo & Fidayani